“Doa merupakan napas orang Kristen, suatu komunikasi antara yang diselamatkan dan Juruselamat. Doa merupakan persatuan dari kehendak yang diciptakan dengan kehendak yang menciptakan, “the unity of the will of the created one and the Creator”. Doa merupakan persatuan dari kehendak kita, kemauan kita, yang disesuaikan dengan kehendak Allah Pencipta” – Stephen Tong
“Doa berarti menaklukkan diri kepada Allah, mengakui bahwa hanya Allah yang berdaulat atas diri kita. Barangsiapa memakai istilah doa dan aktivitas doa untuk memuaskan ambisi pribadi, dia adalah orang yang egois, yang belum pernah tahu apa itu doa. Pada saat seperti itu, pada hakekatnya, ia belum berdoa. Doa adalah mengakui kedaulatan Allah. Doa adalah mengabdikan diri di bawah kuasaNya. Doa adalah mengakui hanya Allah yang mempunyai kedaulatan, ketuhanan atas dirinya. Sebagai ciptaan ia patut mematuhkan diri kepadaNya. Itu yang disebut doa”. – Stephen Tong
“Pada waktu kita malas berdoa, pada waktu kita tidak merasa perlu untuk berdoa, pada waktu kita tidak mau berdoa dengan sungguh-sungguh, Roh Kuduslah yang menolong, memberi kekuatan, dan dorongan kepada kita, sehingga kita bisa berdoa. Kita minta kepada Tuhan untuk bisa merendahkan diri di hadapan-Nya, agar doa kita bisa dibenarkan oleh Roh Kudus dan bisa diterima oleh Tuhan”. – Stephen Tong, dalam “Doa dan Kebangunan Gereja”